Sabtu, 09 Oktober 2010

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Konsep dasar PLS


Disusun oleh:
Angga Widi Ratyanus
NIM: 107141406931
Off: B













UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Januari, 2008

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

A. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah
Menurut Drs. Solaeman:
-Pendidikan luar sekolah merupakan system baru dalam dunia pendidikan yang bentuk dan pelaksanaannya berbeda dengan system sekolah yang sudah ada.
-Sikap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan diluar system formal, baik tersendiri maupum , merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas yang dimaksudkan untuk memberikan pelayanan pada sasarasn didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan belajar

B.Sejarah PLS di Universitas Negeri Malang
Menurut catalog fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Malang, jurusan pendidikan luar sekolah didirikan pada tahun 1964 atas prakarsa Prof. Soedomo, M.A (alm) dengan nama jurusan pendidikan social. Pada tahun 1972 namanya berubah menjadi departemen pendidikan social dengan program studi sarjana muda dan program doctoral pendidikan social. Pada tahun 1982, namanya di ubah menjadi jurusan pendidikan luar sekolah yang sekarang dikenal dengan istilah pendidikasn non formal (PNF)

C.Program-program Pendidikan Luar Sekolah
Banyak sekali program-program yang ada didalam masyarakat yang berada dibawah naungan pendidikan luar sekolah. Pada dasrnya program-progaram yang dibentuk oleh pendidikan luar sekolah difungsikan untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. PLS lebih menekan kebutuhan untuk masa sekarang yatiu begaiman memanfaatkan potensi yang ada disuatu daerah untuk lebih memajukan lagi daerah tersebut. Jika dibandingkan dengan pendidikan formal yang kaku dan cenderung mematikan kreatifitas peserta didik, maka pendidikan nonformal jauh lebih baik. Adapun program-progaram pendidikan luar sekolah yang kami ketahui antara lain:

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pengembangan program anak usia dini dirintis pada tahun 1999. alasan pendidikan luar sekolah merintis program PAUD adalah:
a. Jumlahanak usia 0-6 tahun masih cukup besar
b. Ketidak mampuan masyarakat untuk membiayai pendidikan anak usia dini
c. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak sedini mungkin masih rendah.
Program pendidikan anak usia dini ini hampir sama dengan taman kanak-kanak (TK). Hanya saja TK itu dibawah naungan pendidkan formal, sedangkan pendidikan anak usia dini dibawah naungan pendidikan nonformal. Karena kesamaan ini, pendidikan formal memprotes berdirinya PAUD. Namun UU no.2 tahun 1989 secara tegas menyatakan bahwa system pendidikan nasional diselenggarakan melalui 2 jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Itulah yang menjadi dasar tetap diselenggarakannya program PAUD.
2.Program Pendidikan Dasar
Pendidkan dasar dalam jalur luar sekolah adalah bentuk pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang karena berbagai hal tidak memperolaeh kesempatan untuk mengenyam pendidikan pada jalur sekolah sehingga mereka memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar, minimal setara dengan pendidikan dasar. Adapun Progaram-program pendidikan dasar yang dikembangkan oleh pendidikan luar sekolah adalah sebagai berikut:

a. Program pemberantasan buta aksara melalui keaksaraan fungsional (KF)
Program keaksaraan fungsional dibentuk dikarnakan masih banyak warga Indonesia yang belum bisa baca tulis. Karena hatinya merasa tergugah dengan keadaan ini maka PLS membentuk program untuk mengatasi atau memberantas buta huruf yang diberi nama program keaksaraan fungsional yang disingkat menjadi KF.
Program kekasaraan fungsional adalah program pemberantasan buta aksara yang cara belajarnya disesuaikan dengan kebutuhan dan minat warga belajar berdasarkan potensi lingkungan yang ada disekitar kehidupan warga belajar.
Keunggulan program keaksaraan fungsional (KF)
1. Selain diajari baca tulis, peserta didik juga dibekali program-program keahlian sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Program keahlian (keterampilan) tersebut bisa digunakan sebagai mata pencaharian untukmeningkatkan pendapatan warga belajar
3. Kepandaian baca tulis tersebut bisa dijadikan bekal supaya tidak dibodohi oleh orang lain.
Kendala yang dihadapi program keaksaraan fungsional
1. Karena kebanyakan warga belajarnya adalah orang dewasa maka sering berbenturan dengan pekerjaannya
2. Sulitnya mencari tutor yang benar-benar mau mengabdi untuk memendaikan warga belajar tanpa imbalan
3. Kesalahan memilih warga belajar
4. Sarna dan prasarana yang kurang memadai
Hasil belajar dalam keaksaraan fungsional adalah disamping warga belajar memiliki kemampuan baca, tulis, hitung dan berbahasa Indonesia, juga keterampilan bemata pencaharian yang dapat dijadikan sumber penghasilan dan meningkatakan kualitas hidupnya. Oleh sebab itu, untuk mencetak hasil yang berkualitas perlu diciptakn suasana belajar yang kondusif, kekompakan waraga belajar, serta sarana dan prasarana yang memadai.

b. Program paket A setara SD dan paket B setara SLTP
Menurut buku yagn kami baca, program paket A setar SD dan paket B setara SLTP mulai dirintis sejak tahun 1989 dan dilaksnakan secara nasional sejak tahun 1994. program paket A telah dikembangkan dan dilaksanakn pada tahun 1977, namun pada saat itu belum disebut program kesetaraan dan ujiannya melalui program yang dinamakan dengan ujian persamaan (UPRES)
Program paket A dan paket B ini ditujukan bagi siapa saja yang ingin menuntut ilmu tanpa membedakan status sosialnya. Namun sasaran utama program ini adlah warga masyarakat yang kurang mampu dikarenakan program ini tidak memungut biaya dari warga belajar. Bahkan alat-alat sekolah diberikan kepada warga belajar yang menuntut ilmu dipaket A dan paket B.
Sumber dana yang diperoleh untuk membiayai program ini adalah dana dari pemerintah. Selain itu program paket A dan paket B bisa mencari dana melalui kerja sama dengan donator-donatur.
Keunggulan program paket A dan Paket B
1. Warga belajar bebas mengekspresikan baikat minatnya tanpa dikekeng oleh perturan yang ketat
2. Selain dibakali dengan ilmu pengetahuan, warga belajar juga diberikan program keterampilan yang bisa digunakan untuk bekerja
3. Warga belajar tidak harus memakai pakain seragam seperti disekolah-sekolah formal
4. Umur tidak ditentukan
5. Terjadi situasi yang menyenangkan karena antar warga belajar dengan tutor dianggap sama (tutor adalah teman tempat bertanya warga belajar)
6. Biaya pendidikandiprogram pendidikan paket A dan paket B sangat murah bahkan gratis.
7. Waktu belajar dapat ditentukan oleh warga belajar sendiri (asalkan satu kelas bisa sama)
Permasalahan yang dihadapi program paket A dan paket B
1. Lokasi tempat tinggal warga belajar saling berjauhan sehingga frekuensi kehadiran rendah
2. Karena warga belajar harus bekerja membuat mereka memiliki sedikit waktu untuk belajar
3. Sulit mendapatkan tutor yuang memiliki latar belakang keguruan
4. Honor yang diterima tidak memadai
5. Biasanya belum mempunyai gedung sendiri
6. Jumlah modul yang terbatas.

4.Program Pendidikan Berkelanjutan
a.Program kursus
Kursus pendidikan luar sekolah adalah satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masayarakat yang memberikan pengetahuan , keteramoilan, dan sikap mental tertentu bagi wargabelajar.
Tujuan penyelenggaraan kursus pendidikan luar sekolah adalah memperluas keikut sertaan masyarakat dalam pemerataan kesempatan belajar dan meningkatkan mutu masyarakat melalui pendidikan , meningkatkan proses belajar mengajar untuk mencapai daya guna dan hasil yang optimal dan mempersiapkan warga belajar untuk mengembangkan potensi dirinya atau untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar.
Peyelenggaraan kursus dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok, yayasan badan hokum dan badan usaha, baik milik swasta maupun pemerintah. Kursus diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat dengan swadaya dan swadana masyarakat.
Tujuan dari penyelenggaraan kursus pendidikan luar sekolah adalah menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemampuan yang dapat digunakan untuk menemukan dan mengolah mata pencaharian sebagai sember penghasilan, mampu melihat dan menggali peluang yang ada di lingkunganya dan mampu mendayagunakan seluruh sumber yang ada di lingkunganya untuk memperbaiki kehidupanya.
Keunggulan program kursus pendidikan luar sekolah
1. Usia wajib belajar tidak dibatasi
2. enis kelamin wajib belajar tidak dibedakan
3. Ijazah/STTB pendidikan sekolah tidak menentukan penerimaam wajib belajar
4. Jumlah wajib belajar dalam satu kelompok tidak terbatas
5. Jangka waktu belajar disesuaikan dengan keperluan dan tidak terikat
6. Syarat untuk menjadi tenaga pendidik tidak terlalu ketat
7. Tidak diperlukan fasilitas yang terlalu mewah
8. Dapat diselenggarakan oleh perorangan/ kelompok/ badan hokum
9. Hasil pendidikan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
Permasalahan yang dihadapi program kursus pendidikan luar sekolah
Dalam upaya melakukan pembinaan dan pengembangan kursus, sudah tentu menghadapi berbagai hambatan. Hambatan itulah yang harus segera dicari jalan keluarnya demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain:
1. Keterbatasan dana yang diperoleh
2. Luasnya sasaran pelayanan
3. Keterbatasan tenaga pendidik ( tutor)
4. Keterlambatan dalam manjawab munculnya jenis keterampilan baru dalam masyarakat
5.Tenaga yang ada tidak sesuai dengan keahlian/ jenis pendidikan

b.Program Magang dari KBU
Program magang dari kelompok belajar usaha ( KBU ) merupakan salah satu program pendidikan berkelanjutan yang bertujuan membelajarkan warga masyarakat tentang keterampilan kejuruan tertentu yang dapat dijadikan bekal untuk bermata pencaharian dan penghasilan yang layak.
Sasaran dari program kelompok belajar usaha ( KBU ) adalah masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan keterampilan yang dapat dijadikan sebagai bekal mencari nafkah demi penghidupan yang layak.
Magang adalah belajar/ berlatih bekerja pada suatu perusahaan atau pusat karya. Tujuannya adalah agar mereka setelah mengikuti program , telah siap untuk bekerja di perusahaan lain/ perusahaan tempat magang itu atau membuka usaha sendiri. Untuk mewujudkan upaya tersebut, peserta magang di tempatkan pada situasi nyata dari pekerjaan. Kesungguhan warga belajar sebagai perwujudan minat belajar merupakan factor yang sangat penting dalam upaya menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Selain yang disebut di atas, masih banyak lagi program-program PLS tersebar mulai yang sangat sederhana seperti kursus masak-memasak hingga ke kursus reparasi computer yang demikian rumit dan canggih, mulai dari penyuluhan untuk menyadarkan bahaya merokok hingga penyuluhan untuk menyadarkan bahaya narkoba, HIV AIDS, flu burung, dan sebagainya. Selain itu juga penyediaan taman bacaan yang bersifat sangat terbuka bagi siapa saja guna dimanfaatkan untuk menambah khasanah pengetahuan.
PLS sangat kaya dengan aneka rupa programnya. Program tersebut tersebar dimana-mana, dan tumbuh secara relative alami guna memenuhi aneka ragam kebutuhan belajar yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Kebutuhan akan layanan PLS dalam kenyataanya memang tumbuh subur dari waktu ke waktu, dan bahkan kian meluap terutama dalam konteks masyarakat yang semakin maju dan kompleks. Cerminannya terlihat pada pertumbuhan lembaga pemberi kursus, lembaga bimbingan belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat( PKBM ), pusat pelatihan, program penataran, program penyuluhan, program pemberdayaan masyarakat, program pembelajaran jarak jauh, dan sebagainya.

D. Kesimpulan
Bila disimak secara sungguh-sungguh aneka ragam program PLS, akan tampak tertuju kea rah dua muara, yaitu (1) untuk membelajarkan kaum tertinggal sehingga terbebas dari ketidaktahuan, dan (2) untuk pembelajaran kaum tersingkir sehingga terbebas dari keterpinggiran atuu ketidakberdayaan.

E. Saran
Mengingat program PLS sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maka PLS harus terus meningkatkan mutu pendidikanya serta memperhatikan kesejahteraan para tutor serta semua karyawan yang bekerja di PLS. Jika mereka terjamin kesejahteraanya, secara otomatis mereka bisa bekerja dengan tenang dan lebih berkonsentrasi untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan.

BETUL GAK COYYYYYYYYYYYYY????????

1 komentar: